Saturday, August 25, 2012

Uji Batas Logam Berat

Dulu, saya pernah ditanya oleh seorang dosen beberapa minggu menjelang ujian apoteker,
Kalau uji batas ya.. saya penasaran, apa peserta ujian itu mengerti bagaimana menghitung jumlah sampel yang akan diuji?

Kalau ditanya apakah tahu cara menghitungnya cukup gunakan saja rumus yang ada di farmakope.. tapi ngerti ga?

Contohnya, untuk perhitungan sampel untuk uji batas logam berat cukup hitung dengan rumus berikut:
2,0/(1000L)
dengan L adalah batas logam berat (dalam persen) yang tertera pada monografi
Pengujian ini menggunakan prinsip perbandingan, larutan sampel dibandingkan dengan larutan standar dan yang dibandingkan adalah intensitas warna yang terbentuk. 
Untuk pembacaan hasilnya adalah lebih intens atau tidak lebih intens. Nah, "lebih intens" dan "tidak lebih intens" itu diterjemahkan menjadi "lebih dari L" dan "tidak lebih dari L"

Paham sampai tahap ini?

Nilai L untuk sekian banyak senyawa di Farmakope kan beda-beda.. tapi prosedur pembuatan larutan kontrolnya sama. Jadi, bagaimana caranya satu larutan standar itu bisa menjadi acuan 0,1% atau 0,5% atau  1%?

Yang kita jadikan acuan di sini tentu saja nilai L atau batas yang ditentukan di farmakope. Oh iya, untuk di USP, FI batas logam berat dinyatakan dalam persentasi, di dalam JP dinyatakan dalam bentuk ppm. Jadi, jangan salah nanti menggunakan data dari JP tanpa mengetahui persyaratan di USP dan FI langsung menggunakan angka dalam ppm tsb., menjadi nilai L.


Well, karena si larutan standarnya tetap, tentu saja yang menyesuaikan adalah larutan sampelnya.. maka dari situlah alasannya kita harus menghitung jumlah sampel yang digunakan.. Menghitungnya dengan rumus yang di atas..

Sampai di sini semoga sudah paham alasan bahwa jumlah sampel yang digunakan itu harus dihitung terlebih dahulu..

Coba sekarang kita baca cara penyiapan larutan standarnya (dari USP 32)

Standard Preparation— Into a 50-mL color-comparison tube pipet 2 mL of Standard Lead Solution (20 µg of Pb), and dilute with water to 25 mL. Using a pH meter or short-range pH indicator paper as external indicator, adjust with 1 N acetic acid or 6 N ammonium hydroxide to a pH between 3.0 and 4.0, dilute with water to 40 mL, and mix.

di mana,
Standard Lead Solution— On the day of use, dilute 10.0 mL of Lead Nitrate Stock Solution with water to 100.0 mL. Each mL of Standard Lead Solution contains the equivalent of 10 µg of lead. A comparison solution prepared on the basis of 100 µL of Standard Lead Solution per g of substance being tested contains the equivalent of 1 part of lead per million parts of substance being tested.

Jelas ya tertulis kalau di larutan standar itu terkandung 20 µg of Pb. Jadi, agar kita bisa membandingkan dua hal yang ekuivalen.. kita harus membuat larutan sampel kita juga mengandung 20 µg logam berat yang dalam hal ini adalah Pb.

Mungkin terlintas juga pertanyaan, "Loh bukannya dengan pengujian ini saya ingin mengetahui kadar logam berat yang terdapat dalam sampel saya, kok ini malah harus sudah tahu kadanya?"


Jika dipersyaratkan batas logam berat dalam senyawa X adalah 0,001% maka untuk mendapatkan larutan sampel yang ekuivalen kita cukup menghitung sejumlah sampel yang 0,001% bagiannya adalah 20 µg. Dengan kata lain, perhitungannya cukup dilakukan dengan perhitungan sederhana, pembagian saja.
20 µg dibagi dengan 0,001% yaitu 2.000.000 µg atau 2 g.

Perhitungan dengan rumus 2,0/(1000L)
 2,0/(1000 x 0,001) = 2 g
q.e.d

Lalu..Lalu.. Bagaimana kalau ternyata kandungan logam berat dalam sampel kita hanya 0,00001% atau malah 0,003%?

Nah, itulah yang akan terjawab dengan uji batas tersebut melalui intensitas warna yang terbentuk.

:)
Paham?

Artikel Terkait/Related Articles



0 comments:

Post a Comment

Please feel free to comment

and please click Subscribe by Email to be notified for upcoming comments.