Sempat terjadi "perdebatan" mengenai mana hasil analisis yang bermutu. Ada yang berkata seperti ini, "Yang 100% dong". Saya pribadi sih berpendapat seperti ini, "Oh, saya nangkepnya yang ada ketelitiannya, liat yang plus m inusnya". Nah, lalu saya lihat t ulisan saya 5 tahun lalu.. ada catatan kuliah tentang itu, dan contohnya a dalah kisaran 105%, jadi bukan masalah 100% nya kan?
Berikut cuplikannya:
Sayangnya di catatan saya itu tidak ada jawabannya.... :(
Tapi, kalau contohnya seperti itu, jelas yang ditekankan adalah rentang galatnya (error interval) yang ditandai dengan angka setelah tanda kurang lebih/plus-minus sign (±). Jadi, saya akan memilih pilihan ketiga: 105 % ± 2 %. Sehingga saya sendiri menyimpulkan bahwa, yang dilihat adalah rentangnya. Semakin sempit, semakin bermutu.
~akan diperiksa ulang~
Berikut cuplikannya:
Hasil analisis akan berarti kalau disertai dengan galat.
Contoh: Apa artinya?mana yang lebih bermutu?
- 105%
- 105% ± 10 % → 95-115 %
- 105 % ± 2 % → 103-107 %
Sayangnya di catatan saya itu tidak ada jawabannya.... :(
Tapi, kalau contohnya seperti itu, jelas yang ditekankan adalah rentang galatnya (error interval) yang ditandai dengan angka setelah tanda kurang lebih/plus-minus sign (±). Jadi, saya akan memilih pilihan ketiga: 105 % ± 2 %. Sehingga saya sendiri menyimpulkan bahwa, yang dilihat adalah rentangnya. Semakin sempit, semakin bermutu.
~akan diperiksa ulang~
0 comments:
Post a Comment
Please feel free to comment
and please click Subscribe by Email to be notified for upcoming comments.